Menjaga Kualitas Air Budidaya Ikan – Menjaga kualitas air merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan. Air dalam budidaya sangat vital karena berfungsi sebagai media hidup ikan. Artinya ikan melakukan semua aktivitas dan metabolisme di dalam air. Sehingga air secara langsung akan mempengaruhi kehidupan terutama kesehatan ikan.
Pengelolaan kualitas air di kolam budidaya ikan dapat menentukan keberhasilan budidaya. Karena kualitas air yang baik untuk budidaya ikan harus bebas dari kontaminan dan zat berbahaya. Lantas bagaimana cara menjaga kebersihan dan kualitas air pada budidaya ikan air laut? tentu ada caranya.
Pengelolaan kualitas air budidaya ikan sangat penting. Tidak hanya pada budidaya ikan konsumsi tetapi juga pada ikan hias. Untuk itu penting menjaga kualitas air yang baik untuk budidaya ikan hias, seperti dengan menggunakan aerator dan filter. Itu adalah salah satu cara pengelolaan kualitas air yang baik.
Baca juga: 5 Konsep Dasar Budidaya Udang
Dalam budidaya perairan misalnya, kualitas air yang baik untuk budidaya ikan nila harus sesuai dengan habitat aslinya. Untuk itu pengukuran parameter kualitas air budidaya harus dilakukan. Terkadang ada yang bertanya mengapa air berperan penting dalam budidaya ikan? alasannya adalah ikan hidup di media yang disebut air.
Pengelolaan kualitas air budidaya ikan sangat penting untuk dilaksanakan karena akan sangat menunjang keberhasilan usaha tersebut. Mengenai hal ini ada baku mutu air untuk budidaya ikan. Apa yang kami sebut nilai parameter optimal. Kualitas air yang baik untuk budidaya ikan tentunya harus memenuhi nilai optimum untuk setiap parameternya.
Kualitas air dapat diukur berdasarkan beberapa parameter yang dijadikan acuan untuk menentukan kelayakan air digunakan sebagai media budidaya. Tentu saja ada nilai optimal untuk setiap parameter yang harus dipertahankan.
Jika terjadi pergeseran nilai yang terlalu jauh maka dikatakan terjadi penurunan kualitas air.
Cara Menjaga Kualitas Air Pada Budidaya Ikan
Kualitas air adalah tingkat kondisi kualitas air yang menunjukkan telah terjadi atau tidaknya pencemaran yang dinilai dari beberapa parameter berdasarkan sifat air yang meliputi 3 hal yaitu sifat fisik, kimia dan biologi air.
Parameter Kualitas Air Baik
Kualitas air yang baik untuk budidaya ikan dapat dilihat pada parameter yang sesuai dengan kisaran nilai optimum. Nilai optimal berarti nilai estimasi parameter yang memungkinkan ikan hidup dalam kondisi terbaik (optimal).
Tips Menjaga Kualitas Air
Jika kondisi kualitas air yang baik untuk budidaya ikan harus sesuai dengan perkiraan nilai optimal, maka tugas pembudidaya adalah bagaimana menjaga dan memelihara kualitas air tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yaitu:
Menyediakan Sumber Air Berkualitas
Syarat pertama pemilihan lokasi adalah tersedianya sumber air bersih yang memadai untuk kegiatan budidaya. Sumber air yang berkualitas harus dipenuhi sebelum memulai usaha.
Dalam kegiatan budidaya ikan keberadaannya sangat penting karena digunakan dalam setiap kegiatan baik pemeliharaan, pembesaran, pemijahan induk, budidaya pakan alami, pencucian alat, persiapan kolam dan lain-lain.
Selain itu, ikan yang dipelihara mengeluarkan limbah berupa sisa metabolisme yang lama kelamaan akan menumpuk dan menjadi racun. Salah satu tindakan untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menambah dan mengganti air. Oleh karena itu, pastikan kualitas air tetap terjaga.
Lakukan Sirkulasi Air Secara Rutin
Sirkulasi air dilakukan untuk menjaga volume air dalam wadah agar tetap berada pada ketinggian yang sesuai untuk ikan. Sirkulasi air juga dapat berfungsi untuk mengganti air yang terbuang dengan air yang lebih bersih.
Fungsi lain dari sirkulasi adalah untuk mengencerkan media tanam, sehingga konsentrasi zat atau bahan beracun dapat dikurangi.
Karena itu, lakukan sirkulasi air secara teratur. Jangka waktu peredarannya bisa 2 minggu, seminggu sekali. Sirkulasi ini bukan untuk menggantikan air secara keseluruhan. Namun, tujuannya adalah untuk mengganti volume air yang hilang.
Penggantian air dapat dilakukan jika kualitas air menurun selama masa pemeliharaan dan tidak menunjukkan perubahan positif bahkan setelah air disirkulasikan.